Tragedi menyayat hati terjadi di Ponorogo, Jawa Timur. Seorang bocah berusia 10 tahun, berinisial Q, harus menemani jasad ibunya, DWH, yang sudah meninggal dunia selama tiga hari di rumah mereka. Ibu bocah ini, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), ditemukan tewas setelah warga mencium bau tak sedap yang keluar dari rumah mereka.
Kejadian ini baru terungkap ketika sang bocah memberitahu gurunya, Arini, bahwa ibunya telah meninggal. Sang guru langsung melapor, dan petugas pun datang untuk mengevakuasi jasad yang sudah mulai membusuk
Kronologi Penemuan Jasad
DWH, yang tinggal di Perumahan Pasadena, Ponorogo, hidup berdua dengan anaknya. Warga sekitar sempat curiga ketika selama tiga hari, DWH tidak terlihat keluar rumah. Mereka kemudian mencium bau menyengat, namun masih belum mengetahui apa yang terjadi di dalam rumah. Kecurigaan akhirnya memuncak setelah bocah Q bercerita kepada gurunya bahwa ibunya telah meninggal. Petugas kemudian tiba di lokasi dan menemukan jasad DWH dalam kondisi membusuk.
Jasad DWH langsung dievakuasi oleh pihak berwenang ke RSUD dr. Harjono untuk pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan keterangan awal dari polisi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, dan dugaan sementara adalah bahwa DWH meninggal karena sakit
Kondisi Bocah Q
Bocah Q tampaknya tidak memahami situasi yang ia alami. Selama tiga hari, ia tetap tinggal bersama jasad ibunya tanpa memberitahu siapapun. Bahkan, meskipun sempat keluar rumah untuk membeli makanan, bocah ini tidak pernah melapor kepada tetangga atau warga sekitar. Hal ini diduga karena Q kurang bersosialisasi dan jarang berinteraksi dengan tetangga.
Peristiwa ini tentu meninggalkan trauma mendalam bagi Q. Setelah penemuan jasad ibunya, Q langsung dibawa oleh pihak keluarga untuk diberikan pendampingan lebih lanjut. Warga sekitar pun turut merasa prihatin atas kondisi bocah tersebut yang harus menghadapi kejadian ini seorang diri.
Tanggapan Warga dan Pihak Berwenang
Kasus ini mengejutkan warga sekitar yang tidak menyangka bahwa DWH sudah meninggal selama tiga hari di dalam rumahnya. Warga yang awalnya hanya mencurigai bau menyengat, akhirnya menyadari bahwa sumber bau tersebut berasal dari jasad DWH yang mulai membusuk. Warga juga merasa iba dengan bocah Q yang harus menghadapi kejadian tragis ini tanpa ada pendampingan dari keluarga lainnya.
Kapolsek Ponorogo Kota, Iptu Muhammad Sahid Mustofa, menyatakan bahwa jasad DWH telah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum. Hingga kini, penyebab pasti kematian masih belum bisa dipastikan, namun dugaan awal adalah karena penyakit yang diderita oleh DWH
Halaman Selanjutnya..