Penemuan tujuh jasad di Kali Bekasi membuat geger masyarakat setempat. Hingga kini, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan terkait identitas korban dan penyebab kematian.
Dari hasil autopsi sementara, tidak ditemukan tanda-tanda patah tulang pada tubuh korban, yang menunjukkan kemungkinan tidak adanya trauma besar seperti benturan atau kekerasan berat. Namun, jasad-jasad tersebut diduga telah terendam air lebih dari satu hari sebelum ditemukan. Proses investigasi masih berlanjut untuk mencari tahu penyebab pasti kematian dan kondisi sebelum jasad ditemukan.
Kronologi Penemuan Jasad
Jasad-jasad tersebut pertama kali ditemukan oleh warga sekitar yang melintas di tepi sungai pada pagi hari. Polisi yang tiba di lokasi langsung melakukan evakuasi dan membawa jasad ke rumah sakit untuk proses identifikasi dan autopsi. Temuan ini segera menarik perhatian publik, terutama karena adanya dugaan keterlibatan faktor lain dalam kematian mereka, meskipun bukti langsung kekerasan belum ditemukan.
Saksi mata yang berada di sekitar lokasi penemuan menyebutkan bahwa posisi tubuh korban saat ditemukan sudah mulai membengkak, menandakan bahwa jasad telah berada dalam air untuk waktu yang cukup lama. Selain itu, barang-barang pribadi atau identitas yang bisa membantu polisi mengenali korban tidak ditemukan di sekitar lokasi.
Kondisi Jasad: Analisis Awal
Menurut keterangan dari tim forensik, jasad-jasad yang ditemukan tidak menunjukkan adanya luka fatal atau trauma fisik yang biasanya muncul akibat kekerasan. Tidak adanya tanda patah tulang, robekan kulit, atau cedera berat pada tubuh korban membuat polisi menduga bahwa kematian ini bukan hasil dari tindakan kekerasan langsung seperti penyerangan brutal.
Namun, hal ini belum berarti mengesampingkan kemungkinan lain seperti pembunuhan, karena adanya faktor seperti asfiksia (kehabisan oksigen) atau keracunan yang masih harus
Halaman Selanjutnya..